Selasa, 24 April 2012




Pulau Jeju atau Cheju




Cheju Island adalah salah satu unggulan wisata Korsel. Objek wisata ini menawarkan keindahan alam dengan berbagai keunikannya. Seperti gunung, pantai, air terjun, taman, tebing, bebatuan, dan obyek-obyek alam serta obyek tradisional lainnya. Pulau yang terletak di selatan Korea Selatan itu bisa dijangkau satu jam menggunakan pesawat terbang dari Seoul atau sebelas jam dijangkau dari Busan (Pusan) menggunakan feri. Juga terdapat penerbangan langsung dari Jepang (Tokyo, Osaka, Nagoya, Fukuoka), Shanghai, dan Hongkong.

Cheju Do memiliki keindahan seperti yang ada di Bali, lantaran itulah Cheju Do menjadi obyek wisata terkemuka bukan hanya bagi warga Korsel, melainkan juga negara sekitarnya seperti Jepang, Hongkong, dan Cina. Selain yang sekadar berwisata, pulau ini banyak pasangan pengantin yang berbulan madu di Cheju.
Banyak pesona Cheju yang ditawarkan bagi wisatawan. Di antaranya, sebuah gunung tertinggi di Korsel, Hallasan (San dalam bahasa Korsel berarti gunung). Gunung Halla ini terletak di tengah Pulau Cheju. Berbentuk kerucut yang pucaknya terpangkas bak sebuah kawah. Gunung tertinggi di Korsel (1.950 meter) itu menawarkan wisata pendakian dan hiking. Bila musim salju gunung ini tertutup oleh balutan putih salju, sehingga tampak lebih indah. Di Pulau Cheju kita juga dapat menemukan kuda-kuda unik di sekitar gunung Halla. Kudanya kecil, namun tampilannya seperti kuda-kuda di Barat. Wisatawan dapat menunggang kuda tersebut.
Wisatawan juga dapat menikmati pantai indah Seogwipo. Juga dapat menikmati air terjun, Cheonjeyeon Falls, yang dapat dijangkau sekitar 20 menit dari Seogwipo. Masih di kawasan Seogwipo, kita bisa juga menyelam, bermain ski air, atau berselancar. Salah satu pantai yang menarik untuk dinikmati adalah Jungmun Beach.
Sementara mereka yang suka memancing dapat bertandang ke objek wisata Hallim. Di sini juga bisa melihat pembuatan dan produk-produk kerajinan tangan Korsel. Yang ingin menikmati pantai dengan suasana agak lain, bisa mengunjungi Manjanggul Cave. Di sana wisatawan bisa menikmati tebing dan bongkahan batu unik, Oedolgoe Rock dan Dragon Rock yang bentuknya indah. Dragon Rock kerap menjadi latar belakang foto bagi para pengantin yang berbulan madu (honeymooners).
Tebing batu lainnya juga dapat dinikmati di Yongduam Rock. Di Cheju juga wisatawan akan terpesona ketika melihat para wanita menyelam seraya mengambil kerang atau mutiara. Mereka bisa menyelam pada lautan cukup dalam dalam waktu yang cukup lama. Para wanita itu sudah berumur, bahkan ada yang di atas 50 tahunan. Orang Korsel menyebut aktivitas itu sebagai Haenyo, yang berarti wanita di laut.
Wisatawan juga dapat berkunjung ke Bunjae Artpia. Ini merupakan kawasan taman yang memamerkan berbagai bunga dan tumbuhan di dalam pot. Lebih 1.000 spesies tumbuhan yang dimiliki di sana. Dan para wisatawan setiap harinya bisa menikmati sekitar 700 jenis tumbuhan. Jenis tumbuhan itu didatangkan dari berbagai negara. Karenanya di sana ada kawasan-kawasan dengan nama suatu negara. Presiden Cina Jiang Zemin sempat bertandang ke sini November 1995.
Masih banyak obyek wisata yang ditawarkan Korsel di Cheju Island. Tak sekadar pesona alam yang bisa menarik hati wisatawan bertandang ke sana. Lebih dari itu, juga keramahan warga Cheju. Ya, memang seperti Bali.

Masyararakat Cheju Island tak pernah mengenal Tuhan. Karena mereka sudah punya Harubang. Orang Cheju menyebutnya juga sebagai grandfather. Inilah yang menjadi simbol Cheju Island dan juga pelindung warganya. Secara fisik Harubang divisualkan dalam bentuk pahatan batu. Bentuknya unik. Yakni, seperti manusia separuh badan dengan leher pendek dan kepala besar. Mata dan hidungnya juga besar, sedangkan kepalanya dilingkari topi. Telapak tangan kanan dan kirinya mendekap badan, posisi tangan kanan lebih tinggi.
Harubang-lah yang dianggap memberikan keselamatan, kebahagiaan, dan perlindungan bagi orang-orang Cheju. Meski didewakan, warga Cheju tidak tabu menjadikan Harubang sebuah souvenir. Karenanya, banyak Harubang-harubang berukuran kecil, terbuat dari batu pahatan juga, yang dijual di toko-toko souvenir. Juga memvisualkannya pada kaos, topi, tas, gantungan kunci, dan lainnya.
Infrastruktur di Cheju cukup lengkap. Seperti halnya di Bali, Cheju Island memiliki bandara internasional dan pelabuhan yang banyak disinggahi kapal-kapal wisata. Pulau Cheju sebenarnya gersang. Lahannya lebih banyak berupa batu-batuan dan tanah bercadas. Namun, pemerintah Korsel melakukan berbagai hal dengan melakukan sejumlah kreasi pada lahan-lahan tersebut, sehingga menjadi daerah tujuan wisata yang indah. (rn)
sumber : perempuan.com

 


Cheonggye Stream yg udah di renovasi jadi tempat wisata. Awalnya sungai ini hanya sebuah sungai, tapi krn Cheonggye itu punya nilai sejarah sejak dinasti Joseon. Pemerintah melakukan renovasi dan mengubahnya jadi landmark di korea.





Dongdaemun market, pasar yg ramenya pas malem. banyak pedagang yg buka stand makanan 'pojangmacas' n jualan baju jg ada.




Buat yg nonton Full House ma Stairway to Heaven klo dateng ke Korea, It's a must place to visit. Soalnya bukan cm drama/film itu aja kli ya yg syuting di sono. Lotte Amusement park satu tempat bisa ngerasain segala macem suasana, mau main ada arena bermain, blanja ada dept.storenya, mo ke musium...ada folk museum. 



Seoul tower, klo gak salah itu lambang kemakmuran Korea selatan ditahun 80-an yg dibangun di namsan, makanya ada namsan park juga.



monument pahlawan Ahn Jung-geun di namsan.




Hongdae (Hongik University area), biasanya anak2 muda pada nongkrong di sini soalnya banyak tempat yg menrik, kayak club2 upper ground atau pun underground. Cafe2 n restoran di daerah ini dinilai lebih artistry drpad di tempat lain soalnya, yg ngedesain itu anak2 hongik uni. yg notabene jurusan kesenian hongik univ. adalah salah satu jurusan yg terkenal di Korea.



Namdaemun, Korean treasure's no. 1 (sebelum kebakaran beberapa bulan lalu), landmark Kota Seoul ini mungkin sama pemerintah bakal di renovasi lagi. 



Kuil Bogeun-sa yang letaknya di sebelah utara deket gedung COEX, tepatnya lagi di Samseong-dong, distrik Gangnam.




Bongwon-sa, di tempat inilah para biksu belajar dan dididik untuk menyebarkan agama budha.





Hwagye-sa, yang rupanya jadi pusat pembelajaran aliran Zen internasional. Dulu para petinggi kerajaan dinasti Joseon sama keluarga kerajaan sering dateng kesini buat mendoakan kesejahteraan rakyat seluruh negeri.

The last one is...



Jeogye-sa. Termasuk salah satu kuil terluas yang ada di Seoul, yang letaknya di Insa-dong.
3 Makanan Yang Wajib Dicoba Saat Ke Korea

Sebelum berbagi 3 wishlist makanan saya saat ke Korea, saya mau berbagi sedikit informasi tentang makanan Korea secara global terlebih dulu.
Menurut saya semua makanan Korea itu memiliki banyak manfaat. Karena mayoritas makanan Korea mengandung sayuran. Bahkan jika memang makanan Korea yang berbahan dasar daging sapi atau ayam pun tetap dipikirkan kesehatannya dengan menambahkan rempah-rempah dan sayur. Jika dilihat dari segi jenis, untuk makanan Korea yang berkuah dibagi menjadi dua, yakni tang dan guk. Sedangkan makanan berkuah lain yang sarat bumbu yakni chigae. Lalu ada juga makanan korea yang dipanggang atau ditumis seperti samgyeopsal, bulgogi, galbi dan lain-lain.Selain itu masih banyak lagi makanan lain seperti mi dan nasi yang tentunya dimasak khas Korea.
Uniknya cara makan orang Korea adalah setiap waktu makan, makanan utamanya akan didampingi makanan pendamping yang biasa disebut banchan, ini termasuk berbagai macam kimchi, telur dadar (pajeon), dan lain lain. Jadi makan daging panggang pun tetap makan kimchi yang sarat gizi.
Korea juga punya cemilan, yang terkenal adalah ttokpoki yang terbuat dari ketan dengan bumbu pedas atau bumbu kecap. Yang satu ini banyak ditemui di Indonesia terutama di Jakarta. Lalu selain itu Korea juga punya makanan manis kue beras aneka bentuk dan warna yang biasanya dipakai untuk upacara adat dan hoeddeok yang seperti pancake.

SAMGYETANG
Samgyetang
Ke Korea tidak lengkap jika tidak mencoba menu dengan campuran ginseng. Salah satunya yang paling populer adalah samgyetang. Makanan ini berbahan dasar ayam utuh yang direbus cukup lama dengan campuran ginseng dan bawang putih. Selain ayam didalamnya juga terdapat buah jujube yang mirip kurma. Menu ini populer di saat musim panas. Musim panas di Korea yang cukup ekstrim bisa membuat warganya kehilangan energi dan banyak berkeringat. Samgyetang ini dipercaya bisa mengembalikan energi kembali saat itu. Tentunya karena gizinya yang tinggi, menu ini juga dipercaya bisa mencegah penyakit.
CHAJANGMYEON
Chajangmyeon
Sebagai orang Indonesia saya tidak pernah bisa jauh dari mi dan kecap. Nah, untuk itu Korea punya chajangmyeon. Chajangmyeon adalah mi dengan saus kedelai hitam plus campuran daging dan atau seafood.  Campuran bawang bombay serta berbagai bumbu lain yang pasti menggugah selera. Yummm…
HAEMULTANG
Haemultang
Sebagai pecinta seafood, menu satu ini tak boleh saya lewatkan. Campuran berbagai seafood dengan kuah yang dicampur dengan bumbu pedas Korea. Makanan ini terkenal karena harus dimasak dengan bahan-bahan yang masih segar. Tak hanya seafood, di dalamnya juga biasa dicampur jamur, paprika, buncis, dan lain-lain. Rasanya yang terkenal pedas dan manis pasti bisa membuat lidah saya menari-nari bila memakannya.


5 Istana di Seoul

Istana Deoksu
Istana Gyeongbok
Istana Changdeok
Istana Gyeonghui
Istana Changgyeong
Lima istana yang semuanya terletak di Seoul ini, sebagai penanda bahwa ibukota Korea Selatan itu menjadi tempat wisata Korea Selatan paling populer. Tentunya hal ini tidak boleh saya lewatkan jika berkunjung ke Korea. Kemegahan istana-istana ini memiliki keunikan masing-masing. Bahkan upacara pergantian penjaga juga selalu dinanti-nanti para wisatawan. Saya sendiri sebagai penikmat warisan budaya saat traveling pastinya tidak boleh melewatkan kelima situs budaya yang dibanggakan warga Korea Selatan ini.
Mengunjungi Pulau Jeju
Indahnya pemandangan Pulau Jeju
Letaknya yang jauh dari Seoul (1 jam perjalanan menggunakan pesawat) membuat pulau ini sering dijadikan destinasi wisata Korea Selatan yang spesial. Pemandangan yang cantik serta banyaknya kegiatan yang bisa dilakukan di pulau ini tak mungkin saya lewatkan. Mulai dari mengunjungi museum, taman, hiking, hingga wisata air seperti snorkeling, berenang, windsurfing dan diving. Satu hal yang membuat saya terkesima adalah cantiknya beberapa air terjun yang ada di pulau ini. Saya sendiri sangat suka dengan wisata yang berhubungan dengan air (dibandingkan dengan gunung atau bukit) jadi saya sangat penasaran untuk bisa mengunjungi situs-situs air terjun di pulau ini seperti air terjun Cheonjeyun, selain dua air terjun paling populer lainnya yakni air terjun Cheonjiyun dan Jeongbang.
Air Terjun Cheonjeyun
 
BERBELANJA DAN BERKELILING COEX MALL          
       
Sebuah mall yang cukup besar yang ada di Seoul, mall ini tentu menawarkan wisata belanja, kuliner bahkan budaya dan edukasi. Di mall ini terdapat sebuah toko buku yang sangat besar yakni Bundi and Lund yang sangat ingin saya kunjungi mengingat saya adalah pecinta buku dan ingin sekali mengeksplor bahasa Korea dengan lebih baik melalui buku-buku bagus. Di dalam toko buku (di manapun) saya bisa menghabiskan waktu minimal satu jam walaupun akhirnya hanya membeli satu buku saja. Di dalam mall ini saya juga bisa membeli CD dari penyanyi Korea favorit saya karena ada juga toko CD dan DVD yang terkenal yakni Evans Music Store.
Nah…untuk wisata budaya dan edukasi ada Museum Kimchi dan Coex Aquarium di mall ini. Tentunya makin menambah rasa penasaran saya untuk berkunjung ke tempat ini.
Kimchi Museum
Aquarium Indoor di COEX Mall

gaya hidup orang korea

bagi anda yang tertarik dengan gaya hidup orang korea tentu anda ingin mengetahui lebih dalam dan rinci tentang bagaimana hidup mereka, dari makanan khas mereka, fashion/style mereka, pekerjaan mereka, hingga artis-artis muda yang terkenal disana, serta bahasa mereka yang juga unik hingga tak juga sedikit orang yang ingin mempelajarinya......


Masakan Korea

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masakan Korea adalah makanan tradisional yang didasarkan pada teknik dan cara memasak orang Korea. Mulai dari kuliner istana yang pelik sampai makanan khusus dari daerah-daerah serta perpaduan dengan masakan modern, bahan-bahan yang digunakan serta cara penyiapannya sangat berbeda. Banyak sekali makanan Korea yang sudah mendunia. Makanan yang dijelaskan di sini sangat berbeda dengan makanan yang disajikan dalam kuliner istana, yang sampai saat ini juga dinikmati sebagian besar masyarakat Korea.
Masakan Korea berbahan dasar sebagian besar pada beras, mi, tahu, sayuran dan daging. Makanan tradisional Korea terkenal akan sejumlah besar makanan sampingan (lauk) yang disebut banchan yang dimakan bersama dengan nasi putih dan sup (kaldu). Setiap makanan dilengkapi dengan banchan yang cukup banyak.
Kimchi adalah makanan fermentasi yang berasal dari sayuran, utamanya sawi, lobak dan ketimun. Setidaknya ada satu jenis kimchi yang disajikan bersama banchan pada sepanjang tahunnya. Kimchi juga adalah bahan dasar utama dalam berbagai resep masakan Korea.
Makanan Korea biasanya dibumbui dengan minyak wijen, doenjang, kecap, garam, bawang putih, jahe dan saus cabai (gochujang). Masyarakat Korea adalah pengkonsumsi bawang putih terbesar di dunia di atas warga Cina, Thailand, Jepang, serta negara-negara Laut Tengah seperti Spanyol, Italia dan Yunani.
Makanan Korea berbeda secara musiman. Selama musim dingin, biasanya makanan tradisional yang dikonsumsi adalah kimchi dan berbagai sayuran yang diasinkan di dalam gentong besar yang disimpan di bawah tanah di luar rumah. Persiapan pembuatan masakan Korea biasanya sangat membutuhkan kerja sama.
Makanan tradisional dari istana, yang dahulu hanya dinikmati oleh keluarga kerajaan Dinasti Joseon, memerlukan waktu berjam-jam untuk pembuatannya. Makanan istana harus memiliki harmonisasi yang memperlihatkan kontras dari karakter panas dan dingin, pedas dan tawar, keras dan lembut, padat dan cair, serta keseimbangan warna.
Makanan istana seperti ini beberapa di antaranya dapat mencapai harga 240.000 (sekitar AS$265) per orang termasuk minuman juga layanan oleh pelayan eksklusif. Restoran yang menyediakan makanan istana terdapat banyak di kota Seoul. Sejak meledaknya popularitas drama epik Daejanggeum, semakin banyak pula masyarakat yang menyukai makanan istana.